A . Sejarah GIS pada Bidang Bisnis
Teknologi informasi (TI) telah memiliki dampak yang kuat
pada dunia bisnis sekitar tahun 1950. IT telah memfasilitasi transformasi
bisnis sehingga terbentuk
bisnis baru. Transformasi ini telah mencerminkan potensi TI baik dari segi biaya tabungan dan sebagai alat untuk pengambilan keputusan bisnis. Perkembangan baru seperti internet dan aplikasi mobile memiliki dampak yang penting pada bisnis.
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan area aplikasi
TI yang
begitu signifikan.
Aplikasi berbasis GIS pada saat ini sudah berkembang luas dalam bisnis, terutama peran GIS yang rata-rata
digunakan untuk bidang spasial. Penggunaan teknologi informasi di bidang bisnis
dimulai pada tahun 1950-an yang sebelumnya telah digunakan oleh instansi
pemerintah seperti Biro Sensus Amerika Serikat. GIS berguna dalam kegiatan yang
berhubungan dengan geografis di Amerika Utara.
GIS pada awalnya digunakan oleh pemerintah khususnya
pada perencanaan transportasi di Chicago dan Sistem Informasi Geografis Kanada
(CGIS) (Coppock &
Rhind, 1991). GIS semakin berkembang pada 1980-an
ketika Konsep Sistem Pendukung Keputusan Spasial (SDSS) diperkenalkan
(Armstrong, Densham,& Rushton, 1986). Pada akhir tahun 1980-an SDSS adalah
daerah yang diakui dalam komunitas GIS. Seiring berjalannya waktu, aplikasi GIS
semakin mendukung dalam bidang spasial dan berbagai bidang lainnya). GIS dapat
digunakan dalam bidang akuntansi dan analisis keuangan. Saat ini GIS sudah digunakan
dalam bisnis dan para pengguna bisnis. Vendor GIS juga mengakui memiliki potensi
pasar aplikasi bisnis dan dapat berevolusi untuk memenuhi kebutuhan para pengguna
bisnis serta memfasilitasi desain-desain bisnis.
Gambar 2.1
Aplikasi GIS dalam berbagai
bidang di dunia bisnis
(Sumber :
Gisforyourbussiness.blogspot.com)
Gambar 2.2
GIS sebagai alat target marketing
dalam bisnis
(Sumber :
Gisforyourbussiness.blogspot.com)
B. Aplikasi GIS dalam bidang Bisnis
SIG dapat dilihat sebagai suatu
bisnis, karena di dalamnya akan melibatkan layanan pengadaan perangkat, keras,
perangkat lunak, pengembangan sistem serta layanan pengolahan dan atau analisis
data. Kebutuhan akan data spasial yang dibutuhkan dalam berbagai sektor membuka
bagi suatu perusahaan untuk membuka sebuah layanan baik jasa maupun penyediaan
data. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengadaan data spasial, membuat database tentang distribusi penggunaan lahan
dan jaringan jalan yang dipakai untuk membangun tata ruang wilayah pengelolaan
sumberdaya yang optimal, maka perusahaan tersebut dituntut untuk
bertanggungjawab terhadap validitas data/informasi yang diproduksinya. Hal ini demikian
karena dengan
validitas data/informasi yang tidak teruji, akan berpengaruh terhadap aktifitas
masyarakat.
Perusahaan
penyedia data spasial dapat juga disebut dengan "spatial data broker", dimana data yang dikoleksi dapat dipakai oleh perusahaan atau
orang yang memerlukannya, sehingga akan tercipta peluang bisnis. Masalah
mendasar dalam menciptakan peluang bisnis ini adalah teknologi pengadaan data,
organisasi atau manajemen perusahaan, serta faktor legalitas. Hubungan langsung
antara produsen data spasial dengan pemakai data tersebut tidak semudah seperti
dibayangkan orang. Yang perlu dibangun dalam pengadaan data spasial ini adalah
”kepercayaan konsumen” terhadap apa yang data spasial yang dia peroleh. Hal
yang sangat berpengaruh adalah menyangkut efisiensi waktu, teknologi, ekonomis
bagi pemakainya.
Sudah merupakan hal yang wajar sampai pada akhir abad
ke-20 ini, masyarakat pengguna informasi meningkat secara tajam. Pengguna
informasi ini, memerlukan data dan atau informasi secara berkala dan
data/informasi yang terbaru. Secara tidak langsung, baik dalam dunia pendidikan
maupun dunia bisnis, dampak yang ditimbulkan oleh teknologi geomatika akan
berpengaruh pula pada
keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya.
Pada hal pemasaran,ketersediaan jumlah data spasial akan
meningkat. Data demografi penting untuk analisis bisnis dan data tersebut saat
ini tersedia seluruh negara bagian barat.Saat ini bidang pemasaran telah
menunjukkan minatnya dalam menggunakan GIS, hal ini tercermin didalam Asosiasi
Pemasaran di Negara Amerika. GIS telah dilihat sebagai komponen penting dari
sistem informasi pemasaran. Namun terdapat sedikit hambatan dalam penggunaan
GIS dalam bidang-bidang pemasaran. Pada aplikasi GIS dalam bisnis, ketersediaan data sudah
dipastikan dapat membantu kegiatan pemasaran. Data tersebut menyediakan lokasi geografis yang dapat memfasilitasi kegiatan
bisnis.
Gambar 2.3
Titik-titik lokasi perdagangan
dan jasa dengan menggunakan GIS
(Sumber :
Gisforyourbussiness.blogspot.com)
Secara umum, budaya organisasi merupakan faktor
penting dalam penggunaan hal teknologi. Aplikasi GIS sangat relevan dalam
berbagai sektor, mulai dari aplikasi teknik yang dapat memberikan solusi teknis
yang mudah diterima, dalam hal bisnis GIS digunakan untuk beberapa pemasaran. Tak
sedikit para pengguna bisnis yang belum terlalu memahami GIS, karena dominan
para pengguna GIS ini adalah dalam bidang tata ruang sehingga dalam sektor
bisnis cenderung kurang memahami bagaimana penggunaannya. Akibatnya, tak jarang
minat para manajemen bisnis bersedia untuk menggunakan aplikasi GIS. Sebaliknya,
pemerintah daerah menyarankan agar para pebisnis menggunakan aplikasi GIS yang
dapat memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan bisnisnya.
Seiring
dengan kemajuan SIG tersebut,
aplikasi GIS dalam industri perbankan semakin penting karena minimal terdapat
dua sisi keuntungan (benefit) yang dapat diperoleh dengan menggunakan aplikasi GIS yaitu benefit untuk nasabah maupun untuk
Bank. Berikut
beberapa keuntungan yang diperoleh terutama pada perbankan adalah :
Ø Dapat memasukkan dan
mengupdate informasi potensi bisnis pada wilayah kerjanya.
Ø Memudahkan untuk monitor
jaringan ATM.
Ø Dapat digunakan untuk
memetakan kinerja perusahaan pada tiap-tiap unit kerja.
Ø Monitor peta kekuatan dan
kinerja pekerja pada tiap-tiap unit kerja
Ø Mengetahui kekuatan
masing-masing produk
Ø Untuk memudahkan menentukan
lokasi ATM atau kantor cabang baru
Ø Penentuan harga/appraisal untuk agunan
Ø Analisis competitor
Contoh informasi potensi bisnis yang dapat digunakan
untuk internal perusahaan (bank) pada GIS antara lain adalah:
v Mengetahui informasi jumlah
penduduk yang potensial di wilayah kerja bank berdasarkan masing-masing jenis
produk yang dijual di bank tersebut.
v Mengetahui Jumlah
kantor/perusahaan di wilayah tersebut.
v Monitoring ATM
ATM dapat dihubungkan dengan jaringan
ATM, sehingga dapat digunakan untuk memantau jumlah ketersediaan uang dalam
mesin ATM. Untuk penentuan lokasi pendirian kantor cabang atau pemasangan ATM
baru, GIS dapat mengetahui jarak terhadap fasilitas bank terdekat dan dapat
disesuaikan dengan potensi yang ada.
Perkembangan
yang sangat pesat dalam bidang Geographic
Information System (GIS) turut mempercepat perkembangan
teknologi informasi yang diaplikasikan dalam dunia perbankan. Hal ini pada
akhirnya akan memudahkan nasabah dalam bertransaksi serta memperoleh informasi
perbankan secara terintegrasi. Pada intinya, GIS merupakan aplikasi teknologi yang canggih
dan telah berkembang secara paralel dalam dunia bisnis secara internasional. Aplikasi
GIS sangat membantu dalam memberikan keputusan, terutama dapat meningkatkan
potensi yang lebih luas dalam dunia bisnis. GIS memiliki peran penting dalam skala
bisnis yang lebih luas. Aplikasi GIS terbukti memberikan kemudahan dalam
pelayanan bisnis seperti e-commerce serta
layanan berbasis lokasi memiliki unsur spasial.
Gambar 2.4
Penentuan lokasi ATM Banking
(Sumber :
Gisforyourbussiness.blogspot.com)