Landsat (Land Satellites) merupakan satelit sumberdaya bumi yang paling sering digunakan. Pada mulanya bernama ERTS-1 (Earth Resources Technology Satellite). Pertama kali diluncurkan pada tanggal 23 Juli 1972 yang mengorbit hanya sampai dengan tanggal 6 Januari 1978. Satelit Landsat mengorbit bumi selaras matahari (sunsynchronous). Berikut adalah klasifikasi landsat 1-8.
• Landsat 1 (mulanya dinamakan Earth Resources Technology Satellite 1) – diluncurkan 23 Juli 1972, operasi berakhir tahun 1978
• Landsat 2 – diluncurkan 22 Januari 1975, berakhir 1981
• Landsat 3 – diluncurkan 5 Maret 1978, berakhir 1983
• Landsat 4 – diluncurkan 16 Juli 1982, berakhir 1993
• Landsat 5 – diluncurkan 1 Maret 1984, masih berfungsi
• Landsat 6 – diluncurkan 5 Oktober 1993, gagal mencapai orbit
• Landsat 7 – diluncurkan 15 April 1999, masih berfungsi (sekarang sensor bermasalah (stripping))
• Landsat 8 – 2013 (indonesia siap gunakan (LAPAN))
Satelit Landsat
Tabel 1.
karakteristik citra Landsat
Sistem
|
Landsat 7
|
Orbit
|
705 km, 98.2 ,
sun-synchronous, 10:00 AM crossing, rotasi 16 hari (repeat cycle)
|
Sensor
|
ETM+ (Enhanced
Thematic Mapper)
|
Swath Width
|
185 km (FOV=15
)
|
Off-Track Viewing
|
Tidak tersedia
|
Revisit time
|
16 hari
|
16 hari
Band-band Spektral (µm)
|
0.45 -0.52
(1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3), 0.76-0.90 (4), 1.55-1.75 (5), 10.4-12.50
(6), 2.08-2.34 (7), 0.50-0.90 (PAN)
|
Ukuran Piksel
Lapang (Resolusi spasial)
|
15 m (PAN), 30
m (band 1-5, 7), 60 m band 6
|
Arsip data
|
earthexplorer.usgv.gov
|
Satelit landsat memiliki dua buah
sensor yaitu Multi Spectral Scanner (MSS) dan Tematic Mapper (TM). Sensor TM
mempunyai resolusi sampai 30 x 30 m, dan bekerja mengumpulkan data permukaan
bumi dan luas sapuan 185 km x 185 km. sedangkan resolusi radiometriknya 8 bit,
yang berarti setiap pixel mempunyai nilai jangkauan data dari 0-225. Sensor TM
merupakan system yang sangat kompleks yang memerlukan toleransi
(kelonggaran) pembuatan yang sangat kecil, sehingga tidak memungkinkan dibuat
penyempurnaan di masa mendatang untuk memperkecil resolusi spasial sampai
dibawah 20 M (Butler, S.1988).
Salahsatu Contoh Citra Landsat
Ketersediaan data citra satelit dalam
bentuk berbeda telah menarik melimpahnya aplikasi untuk pemetaan penggunaan
lahan dan penutup lahan medan. Keuntungan data satelit adalah dalam jumlah
besar. Untuk tujuan pemetaan penggunaan lahan, liputan luas dan berulang di
hasilkan oleh wahana satelit khususnya penting melihat biasa efektif
pengumpulan dan kemudahan meng-update data penggunaan lahan.
Tabel 1.
Nama dan Panjang Gelombang pada Landsat TM
Saluran
|
Nama Gelombang
|
Panjang Gelombang (µm)
|
1
|
Biru
|
0,45 – 0,52
|
2
|
Hijau
|
0,52 – 0,60
|
3
|
Merah
|
0,63 – 0,69
|
4
|
Inframerah Dekat
|
0,76 – 0,90
|
5
|
Inframerah Tengah
|
1,55 – 1,75
|
6
|
Inframerah Termal
|
10,40 – 12,50
|
7
|
Inframerah Tengah
|
2,08 – 2,35
|
Tabel 2. Karakteristik
Saluran pada Landsat TM
Saluran
|
Panjang Gelombang
(µm)
|
Resolusi
Spasial
(meter)
|
A p l i k a s i
|
1
|
0,45
– 0,52
|
30
x 30
|
Penetrasi tubuh
air, analisis penggunaan lahan, tanah, dan vegetasi. Pembedaan vegetasi dan
lahan.
|
2
|
0,52
– 0,60
|
30
x 30
|
Pengamatan
puncak pantulan vegetasi pada saluran hijau yang terletak di antara dua
saluran penyerapan. Pengamatan ini dimaksudkan untuk membedakan tanaman
sehat terhadap tanaman yang tidak sehat.
|
3
|
0,63
– 0,69
|
30
x 30
|
Saluran
terpenting untuk membedakan jenis vegetasi. Saluran ini terletak pada
salah satu daerah penyerapan klorofil dan memudahkan pembedaan antara lahan
terbuka terhadap lahan bervegetasi.
|
4
|
0,76
– 0,90
|
30
x 30
|
Saluran yang
peka terhadap biomasa vegetasi. Juga untuk identifikasi jenis tanaman,
memudahkan pembedaan tanah dan tanaman serta lahan dan air.
|
5
|
1,55
– 1,75
|
30
x 30
|
Saluran penting
untuk pembedaan jenis tanaman, kandungan air pada tanaman, kondisi kelembaban
tanah.
|
6
|
2,08
– 2,35
|
120
x 120
|
Untuk membedakan
formasi batuan dan untuk pemetaan hidrotermal.
|
7
|
10,40
– 12,50
|
30
x 30
|
Klasifikasi
vegetasi, analisis gangguan vegetasi, pembedaan kelembaban tanah, dan
keperluan lain yang berhubungan deengan gejala termal.
|
Sumber : Lillesand dan Kiefer
(1979) dalam Sutanto (1994).
Satelit Landsat-7 juga akan dilengkapi
dengan fasilitas penerima sistem posisi lokasi (Global Positioning System/GPS
reciever) untuk meningkatkan ketelitian posisi atau letak satelit di dalam jalur
orbitnya. Karakteristik
hasil pengembangan sensor TM menjadi ETM+pada Landsat-7, dijelaskan pada Tabel
3. berikut ini :
Tabel
3. Karakteristik Saluran pada Landsat ETM+
Saluran
|
Panjang Gelombang (µm)
|
Resolusi Spasial (meter)
|
A p l i k a s i
|
1
|
0,45
– 0,52
|
30
x 30
|
Untuk pemetaan
perairan pantai, pembedaan tanah dan vegetasi, analisis tanah dan air, dan
pembedaan tumbuhan berdaun lebar dan konifer.
|
2
|
0,52
– 0,60
|
30
x 30
|
Untuk
inventarisasi vegetasi dan penilaian kesuburan.
|
3
|
0,63
– 0,69
|
30
x 30
|
Untuk
pemisahan kelas vegetasi dan memperkuat kontras antara penampakan vegetasi
dan non-vegetasi.
|
4
|
0,76
– 0,90
|
30
x 30
|
Untuk deteksi
akumulasi biomassa vegetasi, identifikasi jenis tanaman, dan memudahkan
pembedaan tanah dan tanaman, serta lahan dan air.
|
5
|
1,55
– 1,75
|
30
x 30
|
Untuk
menunjukkan kandungan air pada tanaman, kondisi kelembaban tanah dan berguna
untuk membedakan awan dengan salju.
|
6
|
10,40
– 12,50
|
60
x 60
|
Untuk analisis
vegetasi stress, pembedaan kelembaban tanah, klasifikasi vegetasi, analisis gangguan
vegetasi, dan pemetaan suhu.
|
7
|
2,09
– 2,35
|
30
x 30
|
Untuk pemetaan
formasi geologi dan pemetaan hidrotermal.
|
8
|
0,50
– 0,90
|
15
x 15
|
Untuk
peningkatan resolusi spasial.
|
Sumber : Humaidi (2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar