Introduksi
:
- Kajian
terhadap karakter perdesaan dapat didekati dari berbagai aspek.
- Suatu
desa / kawasan perdesaan mempunyia karakter yang merupakan gabungan
aspek-aspek di atas.
- Berdasarkan
karakter ini dapat diidentifikasikan atau diindikasikan atau dirumuskan
isu-isu pengembangannya.
1. LETAK / POSISI GEOGRAFIS
a. Morfologi / topografi wilayah / kawasan
§ Perdesaan di pesisir
pantai;
§ Perdesaan di dataran
rendah;
§ Perdesaan di dataran
tinggi;
§ Perdesaan di
pegunungan.
b. Aliran sungai / river
valley / catchment area à DAS
§ Perdesaan di hilir (down-stream);
§ Perdesaan di “tengah”
(mid-stream);
§ Perdesaan di hulu (up-stream);
(dengan perbedaan
karakter lanjut yaitu : )
-
terletak
di tepi sungai; atau
-
terletak
tidak di tepi sungai.
c. Aksesibilitas wilayah / kawasan (à
Jalan, kereta api, sungai, laut)
§ Perdesaan dengan
aksesibilitas tinggi / pada akses utama wilayah;
§ Perdesaan dengan
aksesibilitas sedang / ada hubungan dengan akses utama;
§ Perdesaan terisolasi,
remote / kurang atau tidak ada
hubungan.
(untuk a,b, dan c di atas umumnya terletak pada
pulau-pulau yang relatif besar)
d. Pada pulau-pulau kecil
§ Perdesaan pada
pulau-pulau kecil.
2. KEGIATAN EKONOMI atau PRODUKSI
- Perdesaan
pertanian lahan basah / pertanian tanaman pangan lahan basah :
- Sawah
tadah hujan;
- Sawah
lebak (pada lahan-lahan rawa);
- Sawah
beririgasi (teknis, setengah teknis, sederhana);
- Sawah
pasang-surut.
- Perdesaan
pertanian lahan kering / pertanian tanaman pangan lahan kering;
- Perdesaan
perkebunan besar :
- Dengan
pola PIR / NES (perkebunan inti rakyat / nucleus estate smallholders);
- Tanpa
pola PIR / NES.
- Perdesaan
perkebunan rakyat;
- Perdesaan
nelayan (perikanan tangkap);
- Perdesaan
perikanan budidaya / tambak :
- Dengan
pola TIR (Tambak Inti Rakyat);
- Tanpa
pola TIR.
- Perdesaan
peternakan :
- Dataran
tinggi (ternak besar, ternak kecil, unggas);
- Dataran
rendah (ternak besar, ternak kecil, unggas);
- Perdesaan
kehutanan;
- Perdesaan
pertambangan :
- Pertambangan
besar;
- Pertambangan
rakyat / galian;
- Perdesaan
pariwisata :
- Pariwisata
alam;
- Pariwisata
budaya.
3. PERKEMBANGAN & KEKHUSUSAN
- Latar
belakang historis perkembangan / pengembangan :
§ Perdesaan
konvensional, asli;
§ Perdesaan
resettlement (pemukiman kembali);
§ Perdesaan
transmigrasi.
- Tingkat
kemajuan :
§ Perdesaan maju /
relatif maju;
§ Perdesaan tertinggal
/ relatif miskin.
- Kaitan
dengan karakter perkotaan (urban) :
§ Perdesaan yang mulai
bergeser menjadi urban / semi-urban;
§ Perdesaan yang
terletak dekat kawasan perkotaan.
- Permasalahan
khusus :
§ Perdesaan di
perbatasan negara;
§ Perdesaan suku
terasing;
§ Perdesaan yang
mengalami endemik penyakit tertentu;
§ Perdesaan “langganan”
becana ataupun “laten” bencana :
o
Banjir,
o
Letusan
gunung api,
o
Gempa,
o
Kebakaran
hutan,
o
Longsor
/ abrasi sungai / laut,
o
Gelombang
laut termasuk gelombang tsunami,
o
Gangguan
binatang buas.
4. LAY-OUT PERMUKIMAN PERDESAAN
§ Perdesaan berpola
“terkumpul” (clustered / gathered);
§ Perdesaan berpola
“terpencar/tersebar” (scattered).
(dalam perencanaan / desain ideal : )
§ Ribbon pattern / system (Pola Pita);
§ Concentrated ribbon pattern / system (Pola Pita Terkonsentrasi);
§ Hamlet pattern /
system
(Pola dukuh / dusun);
§ Village pattern / system (Pola desa
terkonsentrasi).
Sumber : Drs. H. Abu Ahmadi :
“Ilmu Sosial Dasar”, Rineka Cipta, Jakarta ,
1997, p.230-231
Perbedaan perkotaan
dan perdesaan (Urban vs Rural), dengan ciri-ciri :
1.
Jumlah
dan kepadatan penduduk,
2.
Lingkungan
hidup,
3.
Mata
pencaharian,
4.
Corak
kehidupan sosial,
5.
Stratifikasi
sosial,
6.
Mobilitas
sosial,
7.
Pola
interaksi,
8.
Solidaritas
sosial,
9.
Kedudukan
dalam hirarki sistem
administrasi nasional.
p.242 :
Ciri-ciri masyarakat
perdesaan :
a).
Di dalam masyarakat perdesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat perdesaan lainnya di luar
batas-batas wilayahnya.
b). Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan
dasar kekeluargaan (Gemeinschaft atau
Paguyuban).
c). Sebagian besar warga masyarakat perdesaan
hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan
pekerjaan sambilan (part time) yang
biasanya sebagai pengisi waktu luang.
d). Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal
mata pencaharian, agama, adat-istiadat, dan sebagainya.
Sumber : Bahan Kuliah Perencanaan Desa Terpadu - M.H Asoen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar